Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JENGAH karena kota yang dipimpinnya selalu disebut sebagai pengirim banjir ke Jakarta, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turun langsung menyusuri Ciliwung. Menumpang perahu karet, ia bersama tim Satuan Tugas Ciliwung dan relawan mengarungi sungai yang bermuara di Teluk Jakarta itu pada Selasa-Rabu, 10-11 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski dulu sering ikut arung jeram, Bima mengatakan ngalun Ciliwung dari Bogor ke Jakarta adalah pengalaman pertamanya. “Baru kami yang menyusuri langsung dari Bogor sampai Jakarta. Biasanya hanya Bogor-Depok atau Depok-Manggarai,” kata Bima, 47 tahun, di kantornya, Kamis, 19 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat mengarungi Ciliwung sejauh 70 kilometer, perahu yang ditumpangi Bima sempat terguling di bagian sungai yang didapati banyak sampah. Memimpin rombongan 14 perahu, ia juga sempat waswas saat sebelum sampai Depok mendapat info bahwa turun hujan di Bogor pada pukul 16.00. “Di situ saya tegang juga. Tapi alhamdulillah, saat tiba di Depok, lima menit kemudian hujan turun,” ujarnya.
Bima melihat air sungai di wilayah Bogor masih bersih dengan vegetasi rimbun. Sedangkan bagian kiri-kanan sungai dari Depok ke Manggarai penuh sampah dan buangan limbah. Airnya pun lebih bau dan berkelir cokelat. Makin ke hilir, permukiman di bantaran sungai makin berjejal dan kumuh. “Saya melihat banyak orang membuang sampah langsung ke sungai,” ucapnya. Ia akan terus bekerja sama dengan kepala daerah lain yang dilintasi Ciliwung untuk membenahi kondisi sungai.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo