TAK satu jalan ke Keraton Solo. Itu telah dibuktikan Dr. Tarnama Sinambela, 41, yang menggelinding dengan bola boling ke lingkungan bangsawan Jawa jumenengan Sunan Pakubuwono XII di Solo, pekan lalu. Ceritanya? Beberapa tahun silam, Sinambela, pengusaha asal Tapanuli yang bergerak di bidang konstruksi Jalan raya dan dermaga kapal - yang mengetahui kegemaran Sunan, 63, akan olah raga boling - dengan sigap memanfaatkan situasi. Ia mengundang orang Nomor I Keraton Solo itu bermain boling ke Jakarta. "Dan, saya suka mentraktirnya," kata Sinambela. Terkesan oleh keramahan Sinambela, lulusan Universitas 17 Agustus yang meraih gelar doktor pada Mercy College, AS, itu, Sunan menganugerahinya gelar kanjeng raden tumenggung, dan diwisuda bersama 26 bupati anom Keraton Solo. Sinambela merupakan satu-satunya wakil suku non-Jawa yang mendapat anugerah bangsawan Solo, Selasa siang itu. Alasan Pakubuwono XII: "Gelar bangsawan ini untuk perdamaian antarsuku dan demi persatuan Indonesia," katanya kepada wartawan TEMPO Kastoyo Ramelan. Sinambela, yang didampingi istrinya, menerima gelar bangsawan Jawa itu dengan pakaian kebesaran bupati Keraton. Kini nama lengkapnya: K.R.T. Tarnama Sinambela Kusumonagoro. "Saya bangga sekali dianugerahi gelar lni," ujar Sinambela, yang mengundang keluarga Sunan makan malam di restoran Orient, Solo. Pada pesta ini, Sinambela menyerahkan ulos kepada Pakubuwono XII dan putra-putrinya yang hadir. Tak cuma ulos yang diberikan Sinambela. Ia juga menyumbang pemugaran Keraton Solo sebanyak Rp 200 juta. "Sekarang, 'kan saya warga Keraton, jadi wajib ikut memeliharanya," kata Sinambela.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini