TIDAK sembarang tawaran main film bisa diterima Chintami Atmanagara, 23, sekarang ini. Ia punya "badan sensor film" sendiri di rumahnya, yang diketuai oleh ibunya. "Ini gara-gara saya ditegur Bapak," kata Chintami, Senin pekan ini. Lahirnya "BSF" lokal di rumah Chintami memang berawal dari rentetan tegur-menegur. Mulanya, Chintami, yang menandatangani kontrak untuk film Kenikmatan, disutradarai oleh Nico Pelamonia, lupa memeriksakan skenarionya kepada orangtuanya. "Soalnya, ceritanya tidak begitu panas, sih. Dan judulnya, hitam di atas putih memang Kenikmatan," cerita Chintami, yang bermain sebagai Noni, perempuan muda binal yang minggat dari orangtuanya. Ketika film ini beredar judulnya jadi Kenikmatan Ranjang Semua Orang. Dan kata Kenikmatan pun kecil. Itu yang bikin Bapak langsung menegur, agar saya tak sembarangan teken kontrak main film." Semula Chintami mau protes soal perubahan judul itu pada produser PT Kanta Indah Film. Tetapi, Badan Sensor Film Deppen, selalu lebih dulu menegur produser film itu. Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) bahkan menskors PT Kanta Indah Film dari keanggotaan, sehingga tidak bisa mendapatkan rekomendasi untuk berproduksi sementara waktu, gara-gara manipulasi judul tersebut. "Kalau persoalan sudah begitu, saya lebih baik diam saja. Yang penting, mulai sekarang saya harus hati-hati," ujar Chintami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini