Mencari dana

DI bawah taburan cahaya bintang-bintang, di kaki Sphinx di padang pasir Mesir, Frank Sinatra memecahkan sepi dengan alunan lagu-lagunya yang pernah hit: Something, April in Paris dan Try a little Tenderness. Penyanyi Amerika itu akhir bulan lalu mengisi acara "tiga hari yang luar biasa di tepi Sungai Nil." Inilah pestapora yang sangat mahal dan mewah --suatu hal yang hanya terjadi di tahun-tahun sebelum revolusi 1952 yang menjatuhkan kekuasaan Raja Farouk. Dua hari sebelum Sinatra --yang baru kali itu bisa masuk Mesir setelah 20 tahun Dunia Arab memboikot kebudayaan AS -- menyanyi, di hotel mewah dekat piramid, Mena House Overoi, disainer Perancis terkemuka, Pierre Balmain menyelenggarakan peragaan pakaian disertai pameran perhiasan karya Bulgari yang keseluruhannya bernilai $10 juta. Lalu, sukseskah usaha isteri Presiden Mesir itu? "Dari pertunjukan Sinatra saja diperkirakan berhasil mengumpulkan limaratus ribu dollar AS," tutur seorang anggota panitia. Dengan harga meja (untuk 6 orang) $30.000 (sekitar Rp 18,5 juta), pesta itu dihadiri sekitar 800 orang. Sebagian datang dari Amerika dan Eropa. Ada apa sebenarnya? Ternyata Yayasan Wafa Wal Amal (Kepercayaan dan Harapan) yang diketuai Ny. Jihan Sadat sedang mencari dana untuk mendirikan pusat rchabilitasi cacad badan yang akan dibangun di luar Kairo yang bisa menampung 300 pasien.