MENJELANG tahun baru biasanya jasa peramal banyak diminta. Tapi, Baby Huwae, 46, justru mengundurkan diri dari dunia ini. "Saya sangat letih setelah menjadi peramal sepuluh tahun. Wajar kalau saya pindah profesi," kata Baby di rumahnya, di Jalan Timor, Jakarta Pusat, Senin pekan ini, kepada wartawan TEMPO Musthafa Helmy. "Dulu saya menjadi peragawati, lalu bintang film, kemudian pengusaha, dan terakhir jadi peramal. Kini saya ingin bekerja lain." Baby menolak menyebutkan tempat bekerjanya sekarang. "Itu rahasia," katanya. "Pimpinan perusahaan itu seorang wanita yang lebih muda dari saya. Kalau dulu saya ngemong orang, kini saya diemong orang." Menceritakan pengalamannya ketika aktif meramal, Baby menyebutkan, tamunya sehari sampai 200-an orang. "Saya sampai lupa makan siang," ujarnya. Akhir-akhir ini, ia tercatat sebagai peramal yang memasang tarif tinggi, sampai Rp 25.000. "Maksud saya untuk membatasi tamu. Tapi, malah sebaliknya, makin banyak tamu yang datang." Karena itu, mulai pekan ini ia menutup tempat prakteknya. "Saya lelah fisik, mungkin karena umur, mungkin juga sudah harus berhenti sesuai dengan dawuh atau pesan yang saya terima melalui getaran alam kosmos," tutur Baby. Ia mengakui menerima dawuh itu pada 1976.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini