PADANG-Surabaya bertemu di Semarang. Ini bukan bis antarkota. Ini kisah tentang pemusik Fariz Roestam Moenaf, 30 tahun, urang awak yang menyunting peragawati Oneng Diana Riyadini, 25 tahun, arek Suroboyo. Pesta pernikahan itu dilangsungkan di Semarang, tepatnya di Hotel Patra Jasa. Adapun pakaian pengantin, bukan Padang, bukan Surabaya, dan juga bukan Semarang, tapi gaya Solo. Kok, bisa ketemu? "Waduh itu peristiwa besar," kata Oneng, lulusan Fakultas Hukum Untag Semarang itu. Waktu itu, 1983, Fariz R.M. manggung di GOR Semarang. Oneng juga jadi kapstok berjalan di sana. Mereka bersapa, jabat tangan, lalu kata Fariz, "Kamu kan peragawati, pasti bisa merias wajah saya, dong." Yang ditanya ngaku perasaannya campur aduk. "Antara senang, takut, grogi, dan wuih, gemetaran," kata Oneng. Setelah wuih itu, melayang-layanglah surat antara Jakarta dan Semarang. "Oneng nggak pernah memandang saya sebagai artis," ujar Fariz. Tapi kata Oneng "Dia kan idola. Pasti banyak yang naksir dia." Ada kabar burung memang bahwa Fariz -- di dadanya ada "gambar" aneh -- menjelang perkawinannya itu menerima ancaman dari idola-idolanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini