ADNAN Khashoggi -- pialang minyak kaliber milyaran dolar, orang yang dituduh terlibat skandal penjualan senjata AS ke Iran, pembeli lukisan yang dibawa lari oleh bekas Presiden Marcos --selama tiga hari pekan lalu berada di Jakarta. Ia menjadi tamu Dewi Soekarno. Maka, Rabu malam pekan lalu, di Mercantile Club, Jakarta, sebuah ramah tamah 14 pengusaha berbagai bidang berlangsung hangat. Itulah cara Dewi menjamu tamu istimewanya "Ini sengaja saya lakukan agar Tuan Khashoggi mendapat kehangatan Indonesia dari pelbagai pihak," ujar janda Presiden Soekarno itu. Khashoggi, 54 tahun, memang merasa hangat. "Kami berdua sudah kenal lama sekali. Sewaktu di Paris, kami bertetangga," tutur sang tamu. "Dewi itu hebat. Ia bagaikan diplomat Indonesia, dan kenal banyak orang." Ceritanya, 20 tahun yang lalu, suatu malam, mereka makan malam bersama yang pertama, di Paris, di restoran milik Pierre Cardin yang terkenal, Maxim's. Sesudah itu, pertemuan berlanjut dengan undangan makan malam di rumah Dewi, masih di Paris. Selanjutnya, ini menurut Khashoggi sendiri, Dewi ia masukkan dalam daftar nama-nama orang beken yang selalu ia undang pesta supermewah tiap Agustus di rumah A.K. (begitulah konon Khashoggi dipanggil oleh rekan-rekan dekatnya) di Monte Carlo, karena Dewi itu, "penampilannya menarik dan lincah." Kamis malam, Khashoggi bersama 16 stafnya meninggalkan Indonesia menuju Hong Kong, dengan pesawat pribadinya, DC 9. Kesannya tentang Jakarta yang pertama kali didatanginya, "sangat menarik dan layak untuk ajang bisnis."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini