Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

Malidar Hadi Yowono, 58, meninggal dunia karena terbakar. Almarhum adalah bekas lasykar wanita & kemudian terkenal sebagai produser film.

10 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALIDAR Hadi Yuwono, bekas lasykar wanita yang kemudian terkenal sebagai produser film, telah tiada. Jenazahnya ditemukan hangus di tengah siang 30 September. Api yang diperkirakan berasal dari korsluiting listrik dan kebocoran gas itu, dengan cepatnya melalap seluruh rumahnya di Jalan Dr. Kusumaatmadja 39, Jakarta Pusat. Waktu musibah terjadi, almarhumah sedang sakit--dan tertidur lelap karena obat penenang. Suaminya, Hadi Yuwono, 60 tahun, asyik menulis di lantai bawah. Begitu melihat kilatan api ia pun meloncat dan berusaha mendobrak kamar istrinya yang terkunci dari dalam di lantai atas. Malang, karena rumah berkarpet itu ternyata sangat cepat terbakar--bahkan rubuh. Alhasil muka dan tangan sang suami pun ikut terbakar. "Saya sedih, karena tak bisa menolongnya," kau Hadi Yuwono yang sudah pasrah dan letih karena menangis. Dengan senyum terpaksa, dan kepala serta tangan diperban, ia menyambut pelayat utkala jenazah Malidar masih disemayamkan di Gedung Juang. Ada usaha memakamkan Malidar di Taman Makam Pahlawan, tapi lantaran sampai tcngah hari berikutnya tidak ada keputusan, jenazah dikuburkan di Karet, Tanah Abang. Asrul Sani, selaku wakil masyarakat film, dalam sambutan menuturkan perjuahgan Malidar. Ia bergabung dengan Barisan Putri Jakarta serta Lasykar Wanita Yogyakarta -- selain dalam Groep Seniman Merdeka, Jakarta. Setelah kemerdekaan banyak membuat film perjuangan. Bahkan sampai akhir hayatnya masih terlibat sebagai anggota kelompok pembuatan film jenis itu: Pattimura. Tiga hari sebelum Malidar meninggal, produser dan binung film Tuty S., mengirimkan selendang biru, seragam nyonya-nyonya PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia). Tetapi mungkin karena salah terima, Malidar menyuruh pembantunya mengembalikannya. "Ini selendang Bu Tuty, kembalikan," katanya. Ternyata memang hanya selendang biru itulah barang Malidar yang selamat. Selebihnya, termasuk buku-buku Institut Pendidikan Ilmu Eksakta Menengah Surabaya (IPIEMS) yang juga berkantor di rumahnya, hangus terbakar. Direktris PT Dewi Film dan Ketua Korps Wanita Veteran RI ini lahir di Medan, 20 Oktober 1923.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus