Meninggal Dunia

SUDAH beberapa bulan dia sakit. Sebelumnya, sesekali muncul juga di kedutaan RI di Tokyo, terutama kalau Duta Besar Letjen A.J. Witono mengadakan malam pertemuan atau malam kesenian yang ada hubungannya dengan perkumpulan Indonesia-Jepang. Perasaan cintanya kepada Indonesia tetap tidak pernah padam, dan cuma tubuhnya yang renta dan sakit-sakitan, yang menahannya untuk tidak aktif dalam perkumpulan tersebut. Tanggal 13 Desember yang lalu, sampailah dia di akhir perjalanan hidup. Laksamana Laut (Purnawirawan) Tadashi Maeda meninggal dalam usia 79 tahun. Seluruh karir hidupnya dia baktikan pada dinas Angkatan Laut kerajaan Jepang. Ketika perang dunia kedua, Maeda ditempatkan di Indonesia sebagai kepala kantor penghubung tentara pendudukan Jepang (Bukanfu). Di saat-saat menjelang Agustus 1945, Maeda dan beberapa orang Jepang lainnya bersikap membantu persiapan proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Rumah kediamannya di jalan Imam Bonjol yang kini tempat kediaman Duta Besar Inggeris J. Ford, disediakan untuk tempat pembicaraan tokoh-tokoh perjoangan kemerdekaan antara lain Sukarno Mohammad Hatta, Sukarni, Sayuti Melik. Tahun 1946, Laksamana Maeda ditangkap oleh Sekutu dan sempat mendekam di penjara ang Tengah selama setahun. Tahun 1947, dia kembali ke Jepang untuk kemudian pensiun. Atas jasanya kepada republik Presiden Suharto tahun lalu telah menganugerahkan bintang Jasa Nararya.