DI arena Bali 1O K, Nusa Dua, Bali, Minggu pagi pekan lalu, Ida Leman, 32 tahun, siap bertarung. Ia mengenakan celana pendek dan blus warna putih berkembang-kembang biru. Rambutnya dikelabang seribu dengan manikmanik di ujungnya. Tapi ia tidak lari. Ia bertarung dengan penonton lain untuk menyaksikan dari dekat para atlet yang berlaga. Akan halnya pakaiannya itu, sungguh bukan pakaian pelari. Ida Leman hanya ingin menyamar. Dan, "Sedikit cek, maklum lagi jadi turis domestik," katanya. Soal penyanlaran, ia kurang berhasil. Puluhan orang masih mengenalinya sebagai Mbak Pur. Padahal, selama drama seri Losmen ditayangkan TVRI, tak pernah Mbak Pur itu bercelana pendek. Apalagi sudah dua bulan drama sen ini absen. Toh Mbak Pur, eh, Ida Leman, sering juga ditegur-tegur. Bukan apa-apa, konsentrasinya menonton atlet sejagat jadi buyar. Namun, ada untungnya penyamaran yang gagal itu. Saat Ida berjuang mencari tempat yang baik untuk menonton, seorang kamerawan yang berada d atas panggung menegurnya. Kesempatan ini dipergunakan dengan baik oleh Ida Leman untuk minta dispensasi naik di panggung. Boleh, Ida pun naik bersama Non Kawilarang ini Ibunda Rima Melati Maka, sepintas lalu, seperti yang terlihat di dalam foto, Ida Leman bak seorang sutradara film yang berada di bawah kamera. Suka lari, Mbak Ida? "Ya, kalau lagi getol, saya jogging terus. Kalau lagi malas, ya, malas terus," katanya dengan cuek. Sebenarnya, ibu seorang anak ini sudah berniat mendaftarkan diri dalam Bali lO K ini, sebagai peserta masal. "Ikut bukan untuk menang, tapi partisipasi," katanya. Sialnya, "Saya datang ke panitia ketika pendaftaran sudah ditutup."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini