Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Mentas di

Dewi yull, salah satu pendukung lakon "taman".naskah kelima ini digelar studio oncor-grup teater ray s. sedianya akan dipentaskan di lembaga pema syarakatan tapi ditolak departemen kehakiman.

12 Mei 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"SAYA bosan jadi Dewi Yull yang selalu sedih dan nelongso," ini justru kata-kata Dewi Yull. Lho, apa maksudnya? Begini. Penyanyi dan pemain film ini bosan memerankan tokoh seperti Jeng Sri (dalam Losmen) atau menjadi Sartika dalam sinetron TVRI yang berjudul sama. Ia ingin karakter yang lain. "Saya ingin menjadi wanita yang sedikit binal," ujar Dewi, 29 tahun. Keinginan itu terpenuhi di taman rumahnya, di kawasan Tebet, Jakarta. Dalam olahan Ray Sahetapy, suaminya, Dewi menjadi salah seorang pendukung lakon Taman, karya almarhum Iwan Simatupang. Pementasan ini berlangsung empat hari pada pekan silam. Suami-istri itu rupanya sedang giat berteater. Taman tadi adalah naskah kelima yang digelar Studio Oncor -- grup teater Ray yang berdiri tahun lalu. Sebelum ini, yang dimainkan adalah karya-karya Ray sendiri, misalnya Kenduri. Semua pementasan berlangsung di taman belakang rumah Ray. Penontonnya tak banyak, sekitar 30 orang, terdiri dari tetangga dan para seniman yang sengaja diundang. Selasa malam pekan lalu, misalnya, Christine Hakim hadir. Penonton bayar karcis? "Mereka membayar seadanya tergantung puas atau tidak setelah pementasan," kata Ray, alumnus Institut Kesenian Jakarta. Semula, kata Ray, ia berniat mementaskan Taman di beberapa lembaga pemasyarakatan. Tapi kabarnya ditolak Departemen Kehakiman karena di LP cuma boleh ada lawak dan musik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus