SEPANDAI-PANDAI Nungky Kusumastuti melompat, kalau ketimpa sial, ya, terpeleset juga. Ketika itu, 20 April lalu, Nungky menari bersama 39 penari lainnya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Yang ditarikan Rampai Aceh, tari khas dari daerah Aceh, yang cirinya pakai tepuk-tepuk dada itu. Begitulah, ketika suatu gerakan sedikit melompat dilakukan, Nungky terpeleset. "Saya pegangi tangan kanan saya, rasanya kok ada yang tak beres," kata asisten dosen dan Sekretaris Jurusan Tari IKJ ini kepada Sri Indrayati dari TEMPO. Lampu sorot segera diredupkan, dan Nungky digotong. Namun, penari lain tetap beraksi. Untung saja acara yang dihadiri Pak Harto dan Ibu Tien itu tak terganggu. Ini adalah perayaan HUT Taman Mini. Nungky segera dibawa ke RSPAD Jakarta, dan ternyata tulang lengan bawahnya patah. "Patah tebu, ujung-ujungnya runcing," cerita Nungky. Paling tidak diperlukan enam bulan sampai setahun untuk menyembuhkannya. "Sebetulnya, kecelakaan itu bisa dihindari," gerutu Nungky. Kabarnya, ada air di panggung akibat atap bocor, jadi lantai licin. Dengan tangan dibalut ini, acara Nungky untuk menari di Taiwan, Malaysia, New Caledonia, Australia, dan Inggris sepanjang tahun ini dibatalkannya. "Tapi sial ini membawa hikmah, kok," katanya tersenyum senang. Lho kok? Ya, karena di usia 31 tahun dan sudah tiga tahun pernikahannya dengan Febrimansyah, Nungky belum punya momongan. "Sekarang ini saya bisa istirahat dan santai," katanya. Momongan pun diharap cepat nongol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini