DI sebuah pulau besar di Laut Jawa Pulau Surga, beberapa waktu
setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, dikirimkan seorang Kapten
Inggris bernama Rooke. Di tempat tugas barunya itu, sang Kapten
mula-mula ketakutan dan selalu bermabuk-mabukan.
Akhirnya, karena tugas dan rasa persahabatan ia pun memahami dan
akrab dengan bawahannya dan segala sesuatunya di pulau tersebut.
Itu hanya cerita dalam novel pertama bintang film Inggris, Dirk
Bogarde, 60 tahun, berjudul A Gentle Occupation, yang terbit
baru-baru ini.
Bogarde sebelumnya telah menulis 2 buku otobiografi A Postillion
Struck by Lightning (1977) dan Snakes and Ladder (1978). Dalarn
novelnya yang tajam dan menggugah setelah 360 halaman ini,
menurut penulis resensi buku majalah Time, John Skow, 13O garde
ingin menggambarkan sulitnya tentara Inggris menjalankan tugas
waktu itu di tanah jajahan Belanda di Asia Tenggara.
Tugas tersebut, yang lebih gampang diucapkan ketimbang
dilaksanakan, ialah untuk mundur dan menyerahkan Indonesia
kepada pemerintahan sipil, artinya pemerintahan Belanda.
Soalnya, di Asia Tenggara telah bangkit semangat nasionalisme.
Sementara Belanda mengingatkan Inggris agar jangan melawan
rakyat tanah jajahannya, para gerilya tanah jajahan itu terus
saja melemparkan granat kepada orang kulit putih --tak peduli
itu Belanda atau Inggris.
Bogarde memang pernah bertugas dalam ketentaraan Inggris, dan
dikirim ke Indonesia di masa akhir perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini