Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menulis pengalamannya

Daoed joesoef, sehabis pulang kantor, waktunya dihabiskan untuk menuturkan pengalamannya ke dalam karangan dan gambar. sebuah cerita pendek satir "rimba antah berantah", muncul di sinar harapan. (pt)

19 November 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HASANAH cerita kita makin bertambah. Buah pena Daoed Joesoef, bekas menteri P&K itu, pekan lalu muncul di Sinar Harapan Minggu. 'Rimba Antah Berantah', judulnya, sebuah cerita pendek satir mengenai pertikaian para penguasa di sebuah rimba. Tertulis antara lain: Pada bulan purnama keseratus lima puluh sebagian besar dari anggota kelompok pimpinan sudah menjadi anggota klub penjilat darah. Darah itu manis, dijilat dari tubuh sesama hewan yang dilukainya, yang seharusnya dipimpinnya .... Kalimat-kalimat itu niscaya mengandung kiasan, tapi sang pengarang menolak menyebutkan arahnya yang persis. "Wah, itu terserah pembaca. Kalau pengarang menjelaskan pesannya, tidak elegant itu," katanya disertai tawa berderai. Daoed Joesoef kini memang lebih santai dibanding ketika masih menteri - senyumnya terkenal mahal, apalagi tertawa. Sehari-hari berangkat ke DPA pukul 09.00, dilanjutkan ke kantor CSIS di Tanah Abang pukul 14.00 dan sorenya sudah sampai lagi di rumah di bilangan Kemang, di sebuah jalan buntu. Di rumah itu pula ayah satu anak itu menatahkan pengalamannya ke dalam karangan dan gambar. "Sudah sejak mahasiswa saya mengarang, entah sudah berapa jumlahnya . . .," Daoed bercerita. Selain 'Rimba Antah Berantah' yang ia rampungkan dalam semalam, ia juga telah menyerahkan naskah lain berjudul 'Patung Guru' kepada klub 'Aksara' yang akan menerbitkan kumpulan cerpen 'Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'. Bekas menteri P&K itu tersentuh untuk bertutur ikhwal guru, karena katanya, "Guru itu paling menderita dan paling diperlukan...."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus