ATRAKSI Michael Jackson sering menakjubkan, tapi bisa juga kontroversial. Saksikan saja klip video Dangerous, yang dirilis November silam. Pada lagu Black or White, ia menari dan berjingkrak gonta-ganti pasangan dari berbagai suku bangsa. Maksudnya, ia mengimbau agar orang jangan mempedulikan warna kulit dalam bergaul: putih atau hitam sama saja. Celakanya, ia sendiri malah dikritik: ia berkulit hitam tapi ingin berubah menjadi putih dengan melicinkan kulit dan memancungkan hidungnya. Pekan lalu, Jackson ke Afrika untuk syuting video Return to Africa, sekaligus merayakan penobatannya sebagai Raja Suku Agni, di Pantai Gading. Tapi kunjungan ke tanah leluhur itu amburadul gara-gara ulah Michael Jackson yang keterlaluan. Turun dari jet pribadinya di Pantai Gading, ia langsung berlari masuk mobil jemputan. Para penggemarnya tambah jengkel lantaran tangan Jackson menutupi hidungnya, seolah-olah ia tak tahan bau orang Afrika. Di Tanzania, kunjungan Jackson sempat membuat malu Menteri Luar Negeri Ahmed Diriye, yang menjemputnya. Soalnya, Jackson langsung ngeloyor ke mobil menghindari panggangan matahari, sambil tak lupa memencet hidung. Makin bertambahlah suara minor terhadap kelakuan Jackson, 33 tahun. Menurut pembantunya, "Ia cinta Afrika. Soal ia menutup hidung itu cuma kedutan saraf. Biarpun sudah manggung sejak umur lima tahun, Jackson itu pemalu." Pulang dari Afrika, jet pribadinya mampir di Kairo untuk mengisi bahan bakar. Di bandara itu Jackson membeli kitab suci Quran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini