SETIAP tahun, di bulan Ramadan, kesibukan Rafika Duri berulang. Apa lagi kalau bukan menyanyikan lagu-lagu kasidah modern di televisi. "Saya merasa terpanggil," kata wanita bersuara lembut itu. Sebabnya bukan karena ia kini hajjah dua kali, tetapi lagu-lagu itu mengandung syiar. "Saat ini, saya baru bisa menyampaikan syiar lewat lagu," ujarnya lagi. Tentu saja ia tak bisa sembarang memilih lagu. Pertama yang ditiliknya adalah lirik, baru menyusul melodinya. Maka, ia akrab dengan lagu-lagu Bimbo, karena liriknya sangat menyentuh. Bersama Bimbo pula, Fika, begitu ia dipanggil, membuat rekaman lagu-lagu bernapaskan Islam. Dalam album itu, Fika menyanyikan tiga lagu, di antaranya berjudul Wudhu. Kenapa tak menciptakan lagu sendiri? Fika mengaku kepingin, cuma ia belum berani. Soalnya, dalam hal syiar seperti ini, ia mesti konsultasi pada ustad. "Daripada kena cekal, lebih baik bersabar dulu," katanya. Kini ia banyak belajar dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh Islam modern. Lalu ibadah apa yang dijalankannya selama bulan Ramadan ini? "Sederhana saja," kata istri Dokter Sonny Issudibyo yang kini berputra dua itu. "Harus pandai-pandai mengontrol diri. Tak boleh emosional." Dan satu lagi, selama puasa ini, ia memberi uang belanja ekstra kepada pembantunya. "Biasa, untuk membuat makanan kecil, entah kolak atau kuekue," katanya lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini