Meresmikan masjid baiturrahman

PIDATONYA tak berkobar sebagaimana biasa. Dengan pakaian yang tampak longgar karena badannya agak lebih kurus, 28 Juni lalu Mendagri Amirmachmud meresmikan mesjid Baiturrahman Desa Kepanjen, Malang. Meski kesehatannya agak menurun belakangan ini, toh ia masih bisa melaksanakan peletakan batu terakhir (dalam hal ini tegel) mesjid desa yang megah dan menghabiskan biaya Rp 265 juta itu. Oleh 4 orang ulama setempat, tegel itu diusung setelah sebelumnya dibungkus dengan kain sorban milik Amirmachmud. "Menteri ingin mengikuti jejak Rasulullah," kata pembawa acara, "sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad ketika mengembalikan Hajar Aswad ke salah satu sudut Ka'bah." Mendengar itu Amirmachmud merasa kurang enak hati. "Sebenarnya saya ragu," katanya, tanpa menjelaskan keraguannya lebih lanjut. Tetapi kenapa sorban itu bisa sampai ke tangan para ulama? "Ketika menghadap saya, Bupati Malang memintanya," ujar Menteri. HR Suwignyo, si Bupati membenarkan. Dan Sunandar Priyosudarmo, Gubernur Jatim, berkata tentang sorban putih itu: "Itu sorban yang selalu dipakai Mendagri di Mekah ketika naik haji."