Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nurul memang tak meninggalkan lokasi selama pertandingan. Artis ini tak main-main mengadakan lomba main-mainan ini. Permainan dipilih yang terbaru, ada half life, ada star craft, ada tembak-tembakan, bom, rintangan. Sistem permainan ditentukan oleh panitia. Sebagai juri adalah para gamerjulukan untuk para maniak game komputeryang sudah karatan alias berpengalaman. Nurul sendiri? Dia cukup jadi suporter. Soalnya, keahliannya dalam memainkan mouse dan keyboard tidak cukup memadai untuk jadi juri.
Ibu dua anak balita ini tidak mengira acaranya bisa kebanjiran peminat. Sebenarnya, ia, yang juga punya usaha garmen dan sanggar senam, juga tidak menduga bisnis kafe internet-nya bakal melejit. Kafe yang baru didirikan tiga bulan lalu ini barang baru bagi Nurul. Awalnya, ia cuma punya 11 komputer. Tapi, karena animo masyarakat besar, Nurul belakangan menambah komputernya hingga 30 buah. Saban akhir pekan, kafe itu ditongkrongi pengunjung, bahkan sebelum warung di basement Pasaraya Blok M itu buka.
Ingin pindah profesi? Tidak. Tapi Nurul yakin bisnis berbasis teknologi punya masa depan yang cerah. Karena itu, ia merencanakan menjual franchise untuk Millenia Café ini. Tampaknya, artis berusia 33 tahun itu sadar dunia sinetron tidak abadi. "Di sinetron kan banyak pendatang baru. Saya pasti kesalip," katanya. Jadi, daripada kesalip, mendingan menyalip di jalur kafe internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo