Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Nurul Arifin


Agar Tidak 'Kesalip'

30 Januari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH kafe yang hiruk-pikuk. Millenia Net Café, yang berlokasi di Blok M, Jakarta Selatan, Minggu pekan lalu riuh oleh suara tembakan, bom, dan teriakan di tengah pekatnya asap rokok. Di kafe milik artis Nurul Arifin itu memang sedang berlangsung kegiatan yang tidak biasa dilakukan di sebuah kafe, yaitu lomba ketangkasan komputer. Selama dua hari, lebih dari 100 anak muda dari pelbagai kota nguplek di sana. Anehnya, remaja-remaja lokal tidaklah banyak. "Mungkin remaja Jakarta sudah pusing mikirin strategi tawuran," kata istri wartawan Mayong Suryo Leksono ini kepada Darmawan Sepriyossa dari TEMPO. Atau, jangan-jangan mereka tak terlalu berminat main game sambil memandang Nurul Arifin yang seksi?

Nurul memang tak meninggalkan lokasi selama pertandingan. Artis ini tak main-main mengadakan lomba main-mainan ini. Permainan dipilih yang terbaru, ada half life, ada star craft, ada tembak-tembakan, bom, rintangan. Sistem permainan ditentukan oleh panitia. Sebagai juri adalah para gamer—julukan untuk para maniak game komputer—yang sudah karatan alias berpengalaman. Nurul sendiri? Dia cukup jadi suporter. Soalnya, keahliannya dalam memainkan mouse dan keyboard tidak cukup memadai untuk jadi juri.

Ibu dua anak balita ini tidak mengira acaranya bisa kebanjiran peminat. Sebenarnya, ia, yang juga punya usaha garmen dan sanggar senam, juga tidak menduga bisnis kafe internet-nya bakal melejit. Kafe yang baru didirikan tiga bulan lalu ini barang baru bagi Nurul. Awalnya, ia cuma punya 11 komputer. Tapi, karena animo masyarakat besar, Nurul belakangan menambah komputernya hingga 30 buah. Saban akhir pekan, kafe itu ditongkrongi pengunjung, bahkan sebelum warung di basement Pasaraya Blok M itu buka.

Ingin pindah profesi? Tidak. Tapi Nurul yakin bisnis berbasis teknologi punya masa depan yang cerah. Karena itu, ia merencanakan menjual franchise untuk Millenia Café ini. Tampaknya, artis berusia 33 tahun itu sadar dunia sinetron tidak abadi. "Di sinetron kan banyak pendatang baru. Saya pasti kesalip," katanya. Jadi, daripada kesalip, mendingan menyalip di jalur kafe internet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus