Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PETER Carey, 66 tahun, mengandalkan ojek, bus kota, bus Transjakarta, dan kereta rel listrik (KRL) untuk mengarungi kemacetan Jakarta. Tapi yang paling disukai pakar sejarah dari University of Oxford, Inggris, itu adalah kereta. Dari rumahnya di Tangerang, dia menumpang KRL untuk mengajar di Universitas Indonesia, Depok, naik dari Stasiun Rawa Buntu, Tangerang.
Ada tiga sebab mengapa Carey mencintai kereta. Pertama, ongkosnya murah. Kedua, dia bisa mengamati berbagai fenomena sosial. "Saya mendapatkan banyak kisah rakyat yang menarik selama perjalanan," ujarnya di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa pekan lalu. Alasan ketiga, bepergian dengan kereta lebih cepat dibanding mobil.
Beberapa waktu lalu, dia berserobok dengan dua penumpang KRL yang membaca penelitiannya tentang Pangeran Diponegoro. Dua pria itu meminta berfoto bersama dan mengunggahnya di Facebook. "Rasanya menyenangkan bertemu dengan orang yang kenal dan tahu soal saya," kata Carey.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo