OTOBIGRAFI Presiden Mesir Anwar Sadat, Pages from My
Experience, yang ditulis kawan dekatnya, Osman Ahmad Osman,
telah menggegerkan rakyat negeri Sungai Nil sendiri. Sebab
memuat tuduhan -- tanpa bukti -- bahwa bekas perdana menteri
Abdul Aziz Hejazi dan dua anak perempuan Nasser terlibat
penyelewengan uang.
Buku karangan kontraktor Bendungan Aswan -- proyek yang
membuatnya jadi milyuner -- itu, dalam waktu singkat terjual 65
ribu eks. Dan bagian-bagian kontroversialnya segera dikutip
koran-koran setempat. Maka mengalirlah surat pembaca yang marah
ke koran-koran Kairo dan menuntut penulis buku yang juga besan
Anwar Sadat itu.
Dalam buku itu Osman memang tak menyebut nama orang-orang yang
dituduhnya. Tapi deskripsinya sangat jelas: pembacanya dengan
mudah bisa menarik kesimpulan persis.
Anak-anak bekas presiden Nasser, dituduhnya, hanya mau membayar
US$ 8.600 untuk rumah-rumah mereka yang harganya US$ 140.000.
Tuduhan itu kontan disangkal menantu Nasser, Ashraf Marwan --
yang jadi jurubicara keluarga almarhum. "Fitnah-fitnah yang akan
merusakkan kehormatan dan nama baik keluarga kami harus segera
dihentikan," katanya gusar.
Sedang si bekas PM Abdul Aziz Hejazi, dituduh terlibat skandal
Yeal estate. Yang bersangkutan segera buka suara: mengaku punya
banyak bukti bahwa dia tak terlibat skandal apa pun. Ia adalah
PM-nya Sadat 1974-1975. Diberhentikan karena kabinetnya dinilai
sang presiden tidak efisien dan menciptakan keruwetan birokrasi
yang hanya menghambat investasi luar negeri.
Cukup menarik, berita tentang penyelewengan itu dibiarkan
diungkapkan justru pada saat pemerintah mengadakan pengawasan
ketat terhadap pers. Sadat sendiri mengaku belum membaca buku
tersebut sampai koran meramaikannya. "Saya sudah memberi
perintah menyelidikinya segera," katanya. Ia telah menyuruh
bentuk sebuah komite khusus.
Para agitator, katanya lagi, telah menghasut keluarga Nasser
dengan mengatakan, "Sadatlah yang menyuruh Osman agar menuliskan
apa yang telah ditulisnya itu." Ia pun menuduh kaum komunis
menungganginya. "Dikiranya, kalau Osman jatuh, berarti jatuh
pulalah seluruh sistem. Soalnya Osman adalah kerabat Sadat,"
kata sang presiden.
Entahlah apa yang ada di balik itu. Tapi ada buntutnya: Sadat
lantas menyarankan Kabinet Mesir mengadakan semacam sensur pada
buku-buku yang ditulis para pemuka masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini