Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Otobiografi

Otobiografi presiden mesir anwar sadat, pages from my experience yang ditulis kawan dekatnya, osman ahmad osman, telah menggegerkan rakyat negeri mesir. (pt)

16 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OTOBIGRAFI Presiden Mesir Anwar Sadat, Pages from My Experience, yang ditulis kawan dekatnya, Osman Ahmad Osman, telah menggegerkan rakyat negeri Sungai Nil sendiri. Sebab memuat tuduhan -- tanpa bukti -- bahwa bekas perdana menteri Abdul Aziz Hejazi dan dua anak perempuan Nasser terlibat penyelewengan uang. Buku karangan kontraktor Bendungan Aswan -- proyek yang membuatnya jadi milyuner -- itu, dalam waktu singkat terjual 65 ribu eks. Dan bagian-bagian kontroversialnya segera dikutip koran-koran setempat. Maka mengalirlah surat pembaca yang marah ke koran-koran Kairo dan menuntut penulis buku yang juga besan Anwar Sadat itu. Dalam buku itu Osman memang tak menyebut nama orang-orang yang dituduhnya. Tapi deskripsinya sangat jelas: pembacanya dengan mudah bisa menarik kesimpulan persis. Anak-anak bekas presiden Nasser, dituduhnya, hanya mau membayar US$ 8.600 untuk rumah-rumah mereka yang harganya US$ 140.000. Tuduhan itu kontan disangkal menantu Nasser, Ashraf Marwan -- yang jadi jurubicara keluarga almarhum. "Fitnah-fitnah yang akan merusakkan kehormatan dan nama baik keluarga kami harus segera dihentikan," katanya gusar. Sedang si bekas PM Abdul Aziz Hejazi, dituduh terlibat skandal Yeal estate. Yang bersangkutan segera buka suara: mengaku punya banyak bukti bahwa dia tak terlibat skandal apa pun. Ia adalah PM-nya Sadat 1974-1975. Diberhentikan karena kabinetnya dinilai sang presiden tidak efisien dan menciptakan keruwetan birokrasi yang hanya menghambat investasi luar negeri. Cukup menarik, berita tentang penyelewengan itu dibiarkan diungkapkan justru pada saat pemerintah mengadakan pengawasan ketat terhadap pers. Sadat sendiri mengaku belum membaca buku tersebut sampai koran meramaikannya. "Saya sudah memberi perintah menyelidikinya segera," katanya. Ia telah menyuruh bentuk sebuah komite khusus. Para agitator, katanya lagi, telah menghasut keluarga Nasser dengan mengatakan, "Sadatlah yang menyuruh Osman agar menuliskan apa yang telah ditulisnya itu." Ia pun menuduh kaum komunis menungganginya. "Dikiranya, kalau Osman jatuh, berarti jatuh pulalah seluruh sistem. Soalnya Osman adalah kerabat Sadat," kata sang presiden. Entahlah apa yang ada di balik itu. Tapi ada buntutnya: Sadat lantas menyarankan Kabinet Mesir mengadakan semacam sensur pada buku-buku yang ditulis para pemuka masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus