Pakai alat pendingin

RUANG Galeri Baru di Taman Ismail Marzuki cukup panas. Begitu pula ruang-ruang lain. Tapi tidak demikian ketika dibuka pameran etsa-etsa asli karya pelukis Rembrandt dari kolektor J.R. Voute. 16 buah alat pendingin dipinjamkan oleh Lembaga Persahabatan Indonesia-Belanda. Sebab Voute telah mengajukan syarat cuaca yang pasti untuk melindungi etsa-etsa miliknya itu. Fikiran Direktur Pelaksana Dewan Kesenian Jakarta, Ramadhan KH, lantas berkembang. Ketika 14 Juni pameran dibuka resmi oleh Wakil Presiden Adam Malik, Ramadhan punya usul. Bagaimana agar kesejukan ruang galeri bisa untuk selamanya. Adam mendengar ini, kontan berkata: "Oh, itu bisa diatur . . . " Wakil Presiden kemudian menghubungi Duta Besar Belanda Renardel Lavallette, yang berada di ruang yang sama, dan berkata: ada baiknya alat pendingin tidak usah dipindahkan lagi. "Yang Mulia, ini adalah pekerjaan baru untuk anda," bisik Adam. Lavalette senyum dengan sopan, menjawab "Wah, saya akan rundingkan dulu tentang pekerjaan baru ini." Etsa Rembrant akan dipamerkan sampai 2 Juli mendatang. Lihat saja nanti, apa ke-16 alat pendingin itu memang "bisa diatur".