Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Panjat Tebing Datang Bulan

Satu poin dalam ”daftar impian” ­Patricia Gouw tercontreng: panjat tebing. Melebihi ekspektasinya—memanjat dinding di arena wall climbing di Jakarta—model lulusan Asia’s Next Top Model ini memanjat tebing alam di Hong Kong.

12 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patricia Gouw -TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Impian tersebut terpenuhi saat Patricia, 28 tahun, menjadi peserta acara reality show Extreme Ends yang tayang di kanal televisi kabel KIX pekan ini. Dia berpasangan dengan sahabatnya, Chika Mailoa, Putri Pariwisata Indonesia 2008. Panjat tebing di luar ekspektasinya. Dia mengira hanya akan diajak berkeliling tempat wisata mainstream di Hong Kong saat syuting pada Juli lalu. Ternyata panitia mengajaknya berpindah pulau yang, menurut Patricia, entah di mana. Dia makin buta lokasi karena petunjuk jalan beraksara Mandarin. ”Gue enggak bisa baca, bo. Gue kan Cina KW,” ujar selebritas asal Sunter, Jakarta Utara, ini, Rabu pekan lalu.

-Youtube KIX Asia

Setiba di lokasi, Patricia diminta mencapai titik di ketinggian yang setara dengan bangunan tiga lantai. Perasaannya campur-aduk. Bukan apa-apa. Panjat tebing membutuhkan kekuatan otot seluruh tubuh, sementara presenter program gosip di televisi itu sudah melupakan olahraga setahun terakhir. ”Dan itu hari pertama saya datang bulan,” katanya.

Setelah sekitar 20 menit ngos-ngosan, Patricia mencapai poin akhir. ”Keram satu badan, dan ’bocor’,” ucapnya. Hal pertama yang ia lakukan adalah bersalin celana di pojok tebing.

Sepertinya itu akan menjadi pengalaman pertama dan terakhir bagi Patricia. Ketimbang mengulang panjat tebing, dia memilih mengejar hal lain dalam wish list-nya, seperti terjun payung, terjun lenting, dan paralayang.


 

Sutopo Purwo Nugroho -TEMPO/M Taufan Rengganis

Tak Putus Twitter-an

SEJAK masuk ranah Twitter tujuh tahun lalu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa mencuit. Selain memiliki akun pribadi, dia memegang langsung akun Twitter BNPB. Kedua akun dengan pengikut lebih dari 120 ribu tersebut terverifikasi dan menjadi rujukan informasi bencana.

Sutopo, yang siang-malam muncul dalam pemberitaan terkait dengan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, selalu menyediakan waktu untuk membalas pesan masuk. Misalnya, saat Gunung Agung berstatus awas pada September tahun lalu, seorang warga Jerman yang akan menikah dan berbulan madu di Bali menanyakan situasi di sana. Sutopo menjawab situasi aman asalkan di luar radius 10 kilometer. ”Saya bilang, ‘Kapan lagi bisa foto sama istri dengan latar belakang gunung mengeluarkan asap’,” ujar Sutopo, 49 tahun, di kantor BNPB, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Dia juga kerap menerima celaan di Twitter. Tapi celaan itu ia diamkan. ”Bermain media sosial itu dilarang baper (terbawa perasaan),” kata penyintas kanker paru-paru stadium 4B ini.

Pria asal Boyolali, Jawa Tengah, ini lebih berfokus membangun komunikasi positif, termasuk me-mention idolanya, Raisa. Setelah cuitan-cuitannya lama tak berbalas, warganet memviralkan #RaisaMeetSutopo dua pekan lalu. Biduan pelantun Mantan Terindah itu pun merespons dengan menghubungi Sutopo lewat video call. ”Ini kenangan terindah buatku,” tutur Sutopo.

 


 

Bohong Soal Operasi Plastik

KASUS hoaks Ratna Sarumpaet berpangkal pada operasi plastik. Berdasarkan pengakuannya, Ratna, 69 tahun, menjalani sedot lemak pipi pada 21 September lalu. Namun, karena tidak ingin keluarganya tahu soal permak wajah itu, dia mengaku dipukuli sejumlah orang tak dikenal. Foto wajah Ratna yang bengkak dan dibumbui komentar sederet politikus menjadi viral awal bulan ini. Apa yang akan Anda sampaikan kepada keluarga jika berada dalam situasi serupa?

-Dok. TEMPO/Pius Erlangga

SAKDIYAH MA’RUF, 36 TAHUN, KOMIKA

”Persiapan tanding ulang lawan McGregor.”

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

-Dok. Pribadi

ASEP KAMBALI, 38 TAHUN, SEJARAWAN

”Jujur saja, biar keluarga bisa bedain mana saya dan mana batu prasasti. Keseringan ke situs sejarah, rasanya muka jadi kayak artefak.”

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

-Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

RIEKE DIAH PITALOKA, 44 TAHUN, ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

”Enggak pernah kepikiran operasi plastik. Biar dioperasi plastik seperti apa pun, tetap saja orang manggil saya Oneng.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus