RAE Sita Supit naik ke atas panggung di salah satu ruang Hotel Hilton, Jakarta, Senin pekan lalu. Di situ disediakan meja makan dengan segala perlengkapannya. Rae lalu menjatuhkan badannya ke kursi. Bokongnya menempel di sandaran kursi, dadanya rapat ke tepi meja. Seperti orang kepanasan, sepatu bagian tumitnya dibuka dan dipermainkan: pasang, lepas, pasang, lepas. Tangannya menyambar pisau dania pura-pura mcmotong daging dengan siku di atas meja. Haap! Bukan garpu yang mendekati mulutnya, tapi mulutnya itulah yang memburu daging. "Ini etiket makan yang salah," ujar Rae setelah selesai berpantomim. Pengunjung seminar Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan itu lalu tertawa. Sebagai penceramah agaknya ia bosan dengan makalah tok. Karena ia bekas aktris, kemahiran berakting pun dimanfaatkannya. Lumayan. Manajer Pemasaran Sahid Grup ini juga memberi "etiket ngegosip". Katanya, jangan berdiri terlalu dekat dengan sumber gosip. Wajah tetap serius. Dan teruskan gosip sambil sesekali mengangkat cangkir dengan anggun. Kalau ternyata gosip itu mengagetkan Anda, iangan berteriak: Hah, begitu? Kalem saja dengan berkata: Oh, ya? Pengunjung masih tertawa. Seseorang lantas mengacungkan tangan. Bukan bertanya, tetapi memuji. "Saya baru tahu ada wanita cantik bisa melawak," kata si ibu setengah baya itu. Rae menjawab, "Ah, supaya ibu-ibu tidak ngantuk saja." Kalau hadir di seminar mengantuk bagaimana etiketnya, Rae?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini