Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Petenis Beatrice tengah menjalani sejumlah turnamen di negara Eropa.
Di Kota Gabia, Beatrice menerbangkan pesawat amfibi selama 10 menit.
Beatrice pun kerap berjalan-jalan dan mencoba kuliner di kota lokasi perhelatan turnamen.
ATLET tenis Beatrice Gumulya menerbangkan pesawat terbang laut atau seaplane di Gaiba, Italia. Kegiatan ini dia lakukan di sela-sela keikutsertaannya dalam Turnamen 125K Gaiba, 13-19 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman ini berawal saat salah satu peserta turnamen membatalkan diri ikut wisata melihat keindahan Kota Gaiba dari udara. Panitia kemudian menawarkan jatah kursi kosong itu kepada petenis kelahiran Jakarta, 1 Januari 1991, ini. Kebetulan, tur udara tersebut tak bertabrakan dengan jadwal latihannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebuah kesempatan, kapan lagi, kan, bisa nyoba naik seaplane," ujar peraih medali perunggu SEA Games 2021 ini kepada wartawan Tempo, Irsyan Hasyim, melalui pesan WhatsApp, Kamis, 23 Juni lalu.
Awalnya Beatrice hanya ikut sebagai peserta dan penumpang dalam perjalanan udara tersebut. Dia naik pesawat amfibi dari Sungai Po dan mengudara di atas kota sekitar satu jam. Selepas perjalanan, pilot menawari penggemar petenis dunia Roger Federer ini untuk memegang kemudi.
Atlet peraih medali emas Ganda Putri SEA Games 2019 itu kaget dan ragu saat mendapat tawaran tersebut. Tapi dia kemudian membulatkan tekad dan keberanian untuk mencoba menerbangkan pesawat tersebut dengan pendampingan pilot. Dia berhasil mengudarakan burung besi itu di Sungai Po selama 10 menit. “Tak lama. Karena tegang (gugup) jadi rasanya lama,” tuturnya.
Selain ke Italia, Beatrice Gumulya masih akan berkeliling Eropa untuk mengikuti beberapa turnamen sepanjang Juni-Juli. Ia tercatat menjadi peserta turnamen tenis yang bakal berlangsung di Prancis dan Spanyol. Pada waktu jeda, dia akan menyempatkan diri menikmati tempat-tempat wisata di sekitar lokasi pertandingan. "Kalau di kota besar biasanya jalan melihat-lihat saja. Kalau ada waktu bisa menyempatkan coba-coba kuliner lokal," ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo