Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dua anak Dubes Vasyl ikut rombongan WNI yang dievakuasi dari Ukraina, Maret 2022.
Anak kedua Dubes Vasyl telah lulus sekolah dan bersiap melanjutkan pendidikan ke universitas.
Semua kegiatan pendidikan di Ukraina beralih ke daring karena kondisi perang.
DUTA Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mendampingi anaknya untuk melanjutkan pendidikan setelah ikut evakuasi ke Indonesia, Ahad, 13 Maret lalu. Dua anaknya akhirnya mengungsi karena invasi dan perang Ukraina dengan Rusia belum usai sejak pertama kali pecah, Kamis, 24 Februari lalu. Bahkan militer Rusia berulang kali melakukan serangan bom dan meruntuhkan bangunan sekolah di Kyiv dan beberapa kota lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang karena situasinya berbahaya. Tapi keluarga, istri, dan anak saya yang lain masih tinggal di sana (Kyiv),” tutur Vasyl di kantor Tempo, Senin, 6 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Vasyl, anak kedua dan bungsunya yang ikut dalam evakuasi masih pelajar dan perlu melanjutkan pendidikan. Namun anak keduanya saat ini telah lulus dari sekolah tingkat menengah atas. Putrinya itu seharusnya bisa melanjutkan persiapan pendidikan ke universitas jika tak terjadi perang Rusia Ukraina.
Dan anak bungsunya justru masih melanjutkan beberapa materi pembelajaran secara daring selama di Indonesia. Vasyl menjelaskan, anak lelakinya tersebut tak mengalami masalah karena sudah pernah menjalani sekolah online selama masa penanganan pandemi Covid-19. Hal terberat bagi kedua anaknya justru ketika harus pergi meninggalkan sejumlah kerabat di negara mereka.
“Di Ukraina pun sudah tak ada sekolah offline. Semua jarak jauh. Sekolah saja juga jadi sasaran serangan Rusia,” ujarnya.
Pemerintah Ukraina mencatat ada ratusan anak yang meninggal dan mengalami luka sejak terjadinya penyerangan oleh Rusia. Sekitar 200 ribu anak juga terpaksa mengungsi ke sejumlah negara karena ketakutan. Beberapa bangunan sekolah hancur dan roboh karena terkena serangan bom.
Vasyl berterima kasih kepada sejumlah kelompok, perusahaan, dan lembaga Indonesia yang mengulurkan bantuan kepada masyarakat Ukraina. Dia juga terus mendorong adanya dukungan negara dan masyarakat dunia untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putih agar menarik semua pasukannya dari Ukraina. Perang ini telah menimbulkan banyak korban, terutama orang-orang yang tak bersalah, terutama anak-anak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo