Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pengamat Politik Dana Iswara

8 Maret 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUARA empuk dan wajah ramahnya sudah tak pernah mengunjungi pemirsa televisi sejak setahun lalu. Itulah saat Dana Iswara, 33 tahun, meninggalkan kursi presenter Buletin Siang di RCTI, yang mengantarnya menjadi penyiar favorit pembaca versi tabloid Citra. Dunia Dana kini berganti dari seputar kamera menjadi pengantar-jemput dua anak wanitanya. Dan yang paling menyita waktunya adalah kuliah dalam program doktoral di Australian National University, Canberra, Australia.

Ya, Dana memang jauh dari Tanah Air. Juga jauh dari kemelut di RCTI yang memberhentikan sebagian rekannya. Apa karena ia sudah mencium adanya ketidakberesan? "Bukan," katanya. Cuti di luar tanggungan itu diambilnya karena ia merasa sudah waktunya membekali diri menjelang milenium baru. Bagi istri Awanto Prakoso itu, menuntut ilmu bukanlah untuk mencari gelar, melainkan ibarat gentong yang harus diisi kembali bila mulai berkurang.

Walau sarjana hubungan internasional ini amat mencintai dunia jurnalistik, kini ia melebarkan sayap dengan memilih bidang studi Asia Tenggara dengan penekanan pada bidang politik. Tak ada maksud Dana untuk menjadi politisi. Gaya bicaranya yang lemah lembut memang tidak pas untuk seorang politisi. Gelar doktor akan dimanfaatkannya untuk mengajar di universitas. "Saya ingin menjadi dosen dan pengamat yang andal," kata wanita yang mengawali karir jurnalistiknya sebagai penyiar radio ini.

Sebagai awal pengamatannya, dengarlah pendapat Dana tentang kondisi di Tanah Air. Katanya, selama pemerintah tidak dapat membuktikan aktor di belakang peristiwa Banyuwangi, Ambon, Singkawang, dan lain-lain, kredibilitas pemerintahan Habibie di mata dunia internasional belum pulih. "Akibatnya, nasib rupiah tak akan di bawah Rp 5.000," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus