Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Promosi pesawat

Dua orang "calo" antariksa dari as, anna fisher bersama suaminya william, datang ke indonesia mempromosikan pesawat antariksa bolak balik columbia. (pt)

13 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA orang "calo" antariksa dari AS, pekan lalu datang ke mari. yakni suami istri William dan Anna Fisher. Keduanya dokter, berusia 35 dan 31 tahun. Mereka mempromosikan kebolehan pesawat antariksa bolak balik Columbia yang barusan sukses peluncuran percobaannya itu. Siapa tahu pemerintah kita mau menyewanya untuk mengangkut satelit ke atas sana, misalnya. Anna yang sekilas mirip bintang film Widyawati itu-hanya lebih tinggi, lebih langsing, dan lebih tajam -- lumayan cantik. Ia lulusan Universitas California, Los Angeles (UCLA), 1976. Bertemu dengan Fisher ketika keduanya sama-sama bekerja di rumah sakit UCLA. Ternyata mereka tak hanya berjodoh untuk menikah, melainkan juga sama-sama punya minat pada langit. Untuk itu keduanya sepakat tidak akan bikin anak dulu. "Mungkin menunggu sampai kami bisa terbang ke luar angkasa," katanya. Dan Anna tersenyum, menunjukkan kedua lesung pipit di pipinya. Tapi kesempatan terbang bagi mereka baru terbuka sekitar 5 tahun lagi. Sehingga, kalau toh mereka keburu punya anak, "nanti bisa dititipkan dulu. Tidak jadi masalah," kata si suami. Selama menunggu, mereka diarahkan pada latihan ketrampilan medis dan ilmiah. Jadi bukan untuk jadi pilot. Sebelumnya, ketika 1978 Anna masuk program antariksa -- suaminya menyusul 2 tahun kemudian -- ia ambil bagian pada perancangan pakaiam Dan. katanya, membuat pakaian serta perlengkapan khusus untuk wanita ternyata jauh lebih sulit ketimbang untuk pria. "Memakan waktu sampai dua tahun." Cewek yang sudah mahir mengemudikan pesawat jet itu tak menjelaskan bagian mana yang sulit itu. Ditanya tentang kemungkinan melakukan hubungan seks di atas sana, pasangan itu hanya meringis. Namun, katanya, dalam waktu dekat ini, akan diadakan pembiakan pada tikus-tikus di angkasa untuk melihat apakah ada akibat tertentu. "Tapi, saya kira ruangan dalam pesawat itu tidak memungkinkan kami berhubungan seks." Mereka toh bukan tikus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus