KECURIAN dua lusin jeans seharga satu juta rupiah, tentu tak banyak bagi Poppy Dharsono. Tapi, kagetnya itu, lho, yang hampir membuat janda 31 tahun ini senewen. Soalnya, "risiko lainnya besar, jadwal ekspor saya terganggu," katanya. Pabriknya, PT Rana Sankara di Pulogadung, Jakarta, Senin pekan lalu ketahuan telah kemasukan maling, yang membobol lubang ventilasi. Poppy Susanty Dharsono tadinya dikenal sebagai foto model dan pemain film. Ia merintis usaha pakaian jadi sejak tujuh tahun lalu. Tapi baru dua tahun belakangan ini ia mengekspor dagangannya. "Saya mengekspor 5.000 lusin jeans tiap bulan, untuk sementara hanya ke Amerika," tuturnya. Aktris yang pegang peran utama dalam Matinya Seorang Bidadari itu mengaku belum untung, karena sertifikat ekspornya mengalami kesulitan dalam pencairan. "Ada yang sentimen sama saya," keluhnya. Padahal, ia buka usaha dengan serius. Ia membayar Rp 200.000 agar bisa jadi peserta diskusi panel tentang peranan pengusaha swasta, di Hotel Indonesia yang baru lalu. Poppy tercatat sebagai peserta yang paling cantik. Di antara yang hadir ia satu-satunya pengusaha wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini