Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Puasa di Garuda

6 Desember 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kematian pejuang hak asasi Munir rupanya meninggalkan bekas yang dalam bagi praktisi hukum Todung Mulya Lubis. "Saya takut makan makanan yang diberikan saat naik pesawat Garuda," kata Todung. Karena itu, dia menolak halus saat diberi makanan oleh pramugari Garuda dalam perjalanan Perth-Denpasar, Minggu pekan lalu. Mantan pengacara majalah Time ketika berseteru dengan mantan presiden Soeharto itu hanya meneguk minuman kaleng dalam perjalanan sekitar lima jam itu.

Todung memilih tidak menyentuh makan yang disuguhkan karena merasa terganggu. Maklum, selama ini dia dikenal sebagai aktivis hak asasi dan saat ini ikut pula mengusut kematian Munir. "Saya terganggu secara psikologis dan untuk rasa aman saja," katanya. Lantas, sampai kapan dia "berpuasa" jika terbang bersama Garuda? "Ya, nanti kalau rasa tidak amannya hilang," kata Todung, yang menyebut peristiwa kematian Munir merupakan iklan buruk bagi maskapai penerbangan berlambang kepala burung garuda itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus