Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Sempurna dengan Kritik

6 Desember 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BELUM genap 100 hari menjadi Menteri Agama, Muhammad Maftuh Basyuni sudah kebanjiran teror lewat telepon gelap maupun surat kaleng. Tapi pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 4 November 1939 ini sudah mulai kebal. Sekali saja Anda coba-coba meneror, dijamin bakal dicuekin atau masuk ke bak sampah. Ia tak lagi gentar atau pusing tujuh keliling. "Enggak usah dihiraukan, telepon gelap atau surat kaleng itu kan banci," katanya sembari tersenyum enteng kepada Tempo di DPR, Selasa pekan lalu.

Pada awal menjabat menteri, Basyuni bertekad membersihkan Departemen Agama dari korupsi, termasuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji. Ibarat bumerang, lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, ini malah diterpa isu miring, dituding korupsi dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil. "Saya senang dikritik, tapi bukan kritik hanya untuk njegal," kata mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi ini. Manusia itu tidak sempurna, katanya, tetapi akan sempurna jika dekat dengan kritik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus