Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ratu humor

Purwaniatun, 26, berhasil menjadi juara ii dalam festival lawak wanita. naskah lawaknya berkisar tentang dirinya dan suaminya, mempunyai kerja sambilan sebagai ahli kecantikan berjalan. (pt)

5 Mei 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"DULU saya langsing. Tapi sejak punya anak ketiga jadi bulat," tutur Purwaniatun, asal Sala. Dengan tinggi badan 156 cm dan usia 26 tahun, Pur berhasil meraih juara II Lomba Lawak Wanita DKI I akhir April kemarin. Ketika masih duduk di SMA Negeri III Sala, Pur memang pernah mendapat gelar "ratu humor" -- dan penobatannya memakai mahkota dari janur kuning. Biar begitu baru sekali inilah dia manggung di depan publik, dan kelihatan kurang tenang ketika mulai buka suara -- temponya terlalu cepat. "Memang deg-degan sekali," ujarnya. Lawakannya berkisar pada dirinya sendiri dan suaminya. Pernah bekerja di Hotel Borobudur Inter-Continental selama 5 bulan, Pur melawak tentang kerja di restoran hotel besar -- juga menyerempet dunia pariwisata & pelesiran. "Kini saya harus siap melucu di depan jenderal atau tukang becak," ujarnya. Niatnya untuk betul-betul jadi pelawak mantap sudah -- dia berkeinginan menggantikan almarhumah Ratmi B-29. "Kalau bisa, kalau tidak mengganggu rumahtangga," demikian syaratnya. Ketika akan naik panggung, sang suami menanyakan bagaimana kalau penonton berteriak menyuruh turun saja atau cemoohan lain. "Tapi sebenarnya saya sudah siap mental." Naskah lawakannya direkanya sendiri. "Saya ini kayak robotnya, tukang ngetik," ujar sang suami. Ia menggunakan bahasa Indonesia dengan campuran logat Jawa dan istilah Inggeris cukup baik. Lanjut Pur "Begitu selesai melawak, saya sudah merasa, tidak bisa nomor satu nih." Dan terhadap keputusan juri memang dia puas. "Cuma sayang, yang menang nomor satu kok pakai teks melawaknya," katanya -- "tapi saya setuju dia menang. Apalagi dia cakep." Kerja sambilan Pur selama ini "ahli kecantikan berjalan." Dia merawat muka seorang ibu kalau mendapat panggilan. Lumayan, kalau sehari dapat 5 langganan, berarti Rp 5.000. Tentang hadiahnya, selain piala dan radio, Pur dapat juga kecap, sirop dan sambal, seperti pemenang lainnya. "Sambelnya enak lho . . . karena gratis," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus