"SEBELUM naik pentas, saya memang sudah gemetaran," ujar Yetty
Wanny Muallim. "Tapi kata nenek, kalau mau tenang baca ini . . .
-- dan lipatan kertas berisi doa itu tidak diperlihatkannya.
Yetty yang bertubuh langsing berkulit kuning, bersuara bagai
Titiek Puspa dan bertampang lumayan, telah berhasil jadi juara
umum Festival Lawak Wanita. Saingannya dalam final ada 8 orang
plus 9 grup.
Kemenangan itu tidak disangkanya. "Kalau juara atau juara II,
saya rasakan," ujarnya. Yetty telah memboyong 3 buah piala dan
berbagai hadiah lainnya dari sponsor. Termasuk sambal segala.
"Padahal gua kagak seneng sambel," ujarnya. Yetty anak Betawi
asli. Duduk di kelas I Sekolah Kejuruan Industri Pariwisata, dia
juga seorang ibu guru di TK Trisna, Slipi. Di kelas, Yetty
selalu membuat tertawa teman-temannya. Bahkan dia turut
membentuk grup Lestrik, singkatan Kelas Nyentrik, tapi grup ini
kalah di semi final.
Teman-temannya sekolah memang menjagoi Yetty. Sampai-sampai
banyak yang membolos dan tentu saja pak guru marah. Cita-cita
ingin jadi pelawak, tidak pernah terlintas di kepalanya. Entah
kalau setelah menang. "Sebab tadinya saya cuma iseng,"
tambahnya. Nomor 13 yang dikenakannya tampaknya membawa berkah
juga.
Yetty maju ke panggung dengan skrip karangannya sendiri. Dia
mengenakan kain kebaya, tampak jauh lebih dewasa dari usianya,
dan tidak lupa membawa jas dan kacamata ketika harus memerankan
wanita profesor doktor dengan segala macam titel. Sebelum dia
buka suara, dari tengah penonton yang rupanya sudah kesal
lantaran lawakan sebelumnya rata-rata jelek, terdengar "Nggak
usah melawak deh! Lu udah cakep!" Tapi penampilannya ternyata
berwibawa, dan pandangan orang serentak berobah. Di antara
ucapannya ialah "Kita harus beremansipasi. Kalau laki-laki piara
rambut gondrong, mengapa kita tidak menggundul kepala kita
sampai botak? . . . Mari kita ramai-ramai shalat Jum'at!"
Melucu soal-soal porno dia ogah. "Nggak sampai hati melawak
begitu," ujarnya. "Dengernya aja udah malas. Apalagi yang bawain
wanita, biasanya konyol. Malu dong."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini