Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil tidak hanya memimpin penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya. Ia juga mendaftar sebagai salah satu relawan uji klinis tahap ketiga vaksin buatan perusahaan farmasi Cina, Sinovac Biotech Ltd. Uji klinis yang diketuai Profesor Kusnandi Rusmil dari Universitas Padjadjaran itu melibatkan 1.620 relawan yang berdomisili di Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Jumat, 28 Agustus lalu, Ridwan Kamil bersama Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi, Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa menjalani penyuntikan dosis pertama di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Testimoni pribadi: saya agak pegal-pegal, nyut-nyutan selama lima menit,” kata Ridwan Kamil, 48 tahun, selepas disuntik di bagian lengan kirinya. Penyuntikan dosis kedua akan dilakukan 14 hari lagi di puskesmas yang sama.
Kang Emil—sapaan akrab Ridwan—sengaja mengikuti uji klinis untuk meyakinkan masyarakat sekaligus menepis tudingan miring atas vaksin itu. “Minta doanya agar proses ini bisa dilalui dan berhasil sehingga di ujung proses (kami) bisa memberikan kesaksian langsung,” ujarnya.
Tiga hari sebelumnya, Ridwan menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai tahapan awal mengikuti uji klinis. Ditemani istrinya, Atalia Praratya, ia diperiksa di Puskesmas Garuda. Ia telah mempersiapkan fisik dan mental selama sepekan. “Saya olahraga, makan tidak asal-asalan. Untuk batin, ibadah ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi vaksin.”
Ridwan sempat waswas karena baru pertama kali menjadi relawan uji klinis. Tapi rasa khawatirnya perlahan sirna setelah ia menghubungi Profesor Kusnandi. Guru besar ilmu kesehatan anak yang telah berpengalaman 32 kali melakukan uji klinis itu “menguliahi” Ridwan selama dua jam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo