Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MAKSUD hati berbagi tautan film bertema perjuangan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo malah kena teguran. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini diprotes warganet di Twitter, termasuk sutradara Joko Anwar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tjahjo, 62 tahun, mengatakan tautan film yang dimuat di platform berbagi video YouTube itu diperolehnya dari grup pesan instan WhatsApp. Ia kemudian secara spontan membagikannya ulang melalui Twitter. "Saya diprotes oleh salah satu sutradara nasional karena dianggap mengedarkan film ilegal," kata Tjahjo saat dihubungi, Rabu, 19 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia membagikan antara lain tautan film bajakan Janur Kuning, Serangan Fajar, Pasukan Berani Mati, Tjoet Nja' Dhien, Enam Djam di Jogja, Sang Pencerah, Ketika Bung di Ende, Kartini, dan Sang Kiai. "Saya tidak tahu kalau di YouTube ada yang legal dan tidak legal," ucap Tjahjo, yang menghapus cuitannya setelah mendapat teguran.
Akibat insiden itu, Tjahjo menyesal dan langsung meminta maaf secara terbuka lewat Twitter, khususnya kepada Joko Anwar. Ia juga mengatakan akan lebih berhati-hati membagikan ulang kiriman tautan YouTube dan video lain dari grup pesan instan ke media sosial. "Secara yuridis formal enggak ada yang salah. Permintaan maaf juga sudah tepat karena dalam ruang lingkup etis," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo