Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bertualang ke berbagai pelosok Nusantara membuat Riyanni Djangkaru, 37 tahun, punya pengalaman segudang tentang budaya lokal. Tak hanya perkara makanan, tapi juga urusan toilet. "Banyak deh yang bikin ngakak," katanya pada Kamis pekan lalu.
Tiap kali datang ke suatu tempat, mantan presenterJejak Petualangini selalu menanyakan kepada penduduk setempat letak "toilet" yang ia bisa gunakan dengan timnya.Dari tempat yang ditunjuk oleh penduduk, banyak pengalaman yang membuat perutnya terkocok jika mengingatnya.
Pernah suatu kali saat berkunjung ke suatu daerah, Riyanni dan timnya ditunjukkan tempat buang air. Saat mereka kompak berjongkok, tiba-tiba rombongan warga lokal datang melewati mereka. Riyanni dan kawan-kawan pun tak bisa apa-apa. "A... a... o... ituawkward," ucapnya.
Lain waktu, saat ia kebelet malam-malam, seorang penduduk menunjukkan letak "toilet". Orang itu mengatakan sudah merestui Riyanni buang air di sana. Ia pun mengikuti petunjuk tersebut.Tapi, sesampai Riyanni di sana, ternyata itu kuburan keramat di bawah pohon rindang. "Ya, gue balik lagi, mendingan ditahan nanti," ujarnya.
Pada kesempatan lain,Riyanni dan kru terjebak badai di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Apa mau dikata, "panggilan alam" datang ketika mereka tak bisa ke luar tenda. Tak kurang akal, mereka menggunakan kotak tempat P3K. "Habis itu, kotaknya kami rebus, ha-ha-ha...," ucapnya.
Ia akan menuliskan pengalaman tersebut menjadi buku. "Tahun ini fokus ke sana," kata Riyanni, yang kini menjadi aktivis konservasi hiu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo