MENTERI Tenaga Kerja, Transmigrasi & Koperasi Subroto pergi ke
Palu, Sulawesi Tengah. Dari Palu langsung ke Parigi, 85 km
jauhnya. Parigi rupanya punya kebiasaan yang agak lain kalau ada
penggede berkunjung.
Bagai anak-anak yang mau disunat di Jawa Barat, begitu tiba di
gerbang kota Parigi, Subroto disediai seekor kuda. Mobil Menteri
berhenti, penumpangnya turun, kontan dipersilakan naik kuda.
Binatang berkaki empat ini kebetulan tinggi besar, berwarna
putih. Sehingga sulit baginya untuk begitu saja loncat ke
punggung. Akhirnya disediakan sebuah kursi untuk injakan.
Hup! Dengan kalungan bunga di leher, diarak keliling kota -
bersama gadis-gadis manis dalam pakaian daerah, Gubernur
Sulawesi Tengah Tambunan juga Bupati Donggala Lamadjido dan
beberapa pejabat lain. Arak-arakan diikuti pukulan rebana.
Subroto, banyak melemparkan senyum kepada rakyat yang
mengelu-elukan, memegang tali kekang begitu erat.
Subroto dan staf ke Parigi untuk meninjau para transmigran Bali.
Sayangnya karena hujan dan sungai banjir, acara dibatalkan. Para
petani kelapa juga tidak sempat berbincang-bincang tentang
masalah kopra - yang toh bukan urusan Menteri. Tapi Subroto
sempat berpesan lewat pidatonya, bahwa daerah Sulawesi Tengah
dalam Pelita III akan dijadikan konsentrasi transmigran secara
besar-besaran. Diharapkan 50.000 kepala keluarga "akan merupakan
tenaga-tenaga trampil untuk membantu pembangunan di Sulawesi
Tengah". Hadirin, seperti biasa, bertepuk tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini