Memutar Film Di Balaikota

APA sih ujiannya film Indonesia yang bagus? Ali Sadikin - yang baru dikukuhkan sebagai Pejabat Gubernur DKI - membuat ukuran khas: "Kalau saya mau menonton dan tidak meninggalkan kursi saat setengah main", katanya sesaat sebelum diputarnya film Wim Umboh "Sesuatu Yang Indah" di Balai kota minggu ke-3 Pebruari lalu. Sudah dua kali Wim mempertunjukkan filmnya di Balaikota. Yang pertama "Cinta". Bang Ali bicara didampingi Wim. Selain menyebut tak ada lagi yang kurang dalam upaya pemerintah DKI mendorong kemajuan perfilman Indonesia, Bang Ali juga mengatakan: "Untuk menonton film kita ini rupanya perlu dibiasakan. Plgalaman saya dalam militer, misalnya. Harus bisa bangun pagi jam 5, maka kitapun biasa". Begitu terhormatnya gubernur memberi tempat untuk acara pemutaran film ini, "sampai acara sidang DPRD disetujui untuk ditunda besok saja", ujar Ali Sadikin. Selesai bicara dengan gaya yang santai dan sering kocak. Bang Ali memberi giliran Wim. Singkat saja ia ngomong, sampai Ali Sadikin kembali menyambar mikrofon dan berkelakar: "Tuh, kok nggak bisa ngomong? Coba bandingkan mana yang lebih bagus actingnya, dia apa saya?". Hadirin pun gerr. Ngomong-ngomong bagaimana sih sarnpai ada acara Balaikota menyediakan tempat memutar film nasional ini? Tak salah lagi, tentu berkat kegigihan Wim juga. Seperti diakuinya pada TEMPO: "Jam setengah tujuh kita tungguin dong beliau di tangga". Dan Bang Ali pun cukup mafhum urusannya, namun sempat juga mencap Wim sebagai "gerilyawan". Mungkin karena begitu rajinnya Wim nongol pagi-pagi di Balaikota. Kabarnya film-film lain, dari produser lain, juga akan beroleh giliran diputar di tempat yang dikomentari Bang Ali sebagai 'Jakartawood ' itu.