BAGI Desy Ratnasari, 20 tahun, hidup tampaknya serba gampang. Ketika bisnis film lagi lesu, ia banting setir menjadi penyanyi, dan langsung bikin rekaman. Akhir pekan ini, Desy bahkan manggung di 21 Concert Hall, Ratu Plaza, Jakarta. Mau konser tunggal? ''Jangan sebut itu konser,'' katanya. ''Cuma mereka yang betul-betul profesional yang pantas menggelar konser. Sedangkan saya ini apalah,'' katanya sambil tertawa. Bagi Desy, ini tak lebih sebuah pertunjukan biasa, kebetulan saja tempatnya di 21 Concert Hall. Ia mengaku cuma merebut kesempatan. Setelah melepas album pertamanya, ia ditawari manggung selama 90 menit untuk delapan lagu oleh pengelola gedung konser itu. ''Hitung-hitung, cari pengalaman,'' ujarnya. Sekalipun mencari pengalaman, Desy tak mau penampilannya di 21 Concert Hall kedodoran. Maka, di tengah padatnya jadwal pengambilan gambar sinetron Buku Harian seri kedua, Desy menyempatkan diri berlatih manggung sehingga sering harus pulang menjelang tengah malam. ''Sebelum subuh, saya sudah harus bangun untuk menyiapkan bahan-bahan kuliah,'' kata mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya ini. Desy bilang, apa pun yang terjadi, lulus kuliah adalah taruhannya yang paling besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini