BEKAS pemimpin redaksi tabloid Monitor, Arswendo Atmowiloto, 45 tahun, yang bebas sejak Agustus silam, kini punya jabatan baru: konsultan tabloid anak-anak Fantasi. Kenapa tabloid anak- anak? ''Dilihat dari sudut mana pun, di sini aman. Baik dan buruk, jelas. Realitas dan abstrak, juga jelas,'' katanya. Media yang memuat info acara anak-anak di empat stasiun televisi (TVRI, RCTI, SCTV, dan AN Teve) yang kini diasuhnya itu, menurut Arswendo, merupakan barang baru. ''Pokoknya, belum pernah ada di mana pun,'' katanya. Arswendo menambahkan, selain memuat acara televisi, tabloid ini menyajikan cerita pendek dan cerita bergambar. Tentang sasaran pembacanya, Arswendo melanjutkan, adalah anak-anak kelas 3 sampai kelas 6 SD. Soalnya, sekarang ini orangtua sudah segan membacakan cerita buat anak, apalagi menerangkan acara film di televisi. ''Di situlah Fantasi masuk,'' kata Arswendo. Nomor perdana Fantasi, yang beredar pekan lampau, dicetak 99.999 lembar. Sengaja tak dibulatkan 100.000, karena kalau sudah mencapai jumlah itu, tambahnya, selamatannya terlalu cepat. Bagaimana perasaan Arswendo setelah tiga tahun menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Cipinang? Meski mengaku sebagian mental dan komputer dalam kepalanya rusak selama di penjara, Arswendo masih bisa terhibur karena diizinkan mengetik. Lebih dari itu, katanya, ''Enak rasanya dikeloni istri siang-malam.'' Selama di Cipinang, Arswendo melahirkan tujuh novel dan sejumlah naskah sinetron. Salah satu novelnya, tentang humor di penjara, akan diterbitkan PT Pustaka Utama Grafiti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini