JIKA Cheryl Stearns terjun, ada yang menunggu dengan setia di bawah. Dia bernama Shalako, anjing kerdil jenis Cooley. "Dia sudah seperti anak saya. Ke mana-mana pasti ikut. Kalau saya terjun, dia yang paling saya harapkan menunggu di darat," katanya. Stearns, 37 tahun, adalah andalan tim Amerika untuk nomor style -- senam udara -- pada Kejuaraan Dunia Terjun Payung ke-6 di Jakarta yang berakhir pekan lalu. Sudah 19 tahun ia menekuni olahraga ini. Namun, ia tak menyukai terjun berbikini, dengan alasan apa pun, seperti yang dilakukan peserta lain. "Berbahaya. Jika mendarat, kulit jadi tak terlindungi dari goresan batu keras atau semak-semak," kata gadis berambut pirang cokelat asal Arizona, AS, ini. Ia baru pertama kali ke Indonesia. "Saya suka makanan Indonesia, kari dan gulai. Sedap," pujinya. Pria Indonesia? "Nanti dulu," ia menjawab tangkas. Alasannya, dua kali ia menjalin hubungan dengan pria di luar negerinya. Dua-duanya gagal. "Dan saya merasa cukup, tak mau mengulang," kata Stearns, yang sehari-harinya bekerja pada US Air sebagai kopilot Boeing 737.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini