DIPLOMAT tersibuk pekan-pekan ini mungkin Dubes Uni Soviet Valerie Malygin. Ia mengaku harus memelototi TV yang menyiarkan persoalan di negerinya. "Supaya kami segera bisa menentukan sikap terhadap perkembangan itu," katanya. Saking sibuknya, ia cuma tidur lima jam sehari, setelah pukul 01.00. "Tapi rasanya otak terus bekerja." Walau begitu, toh ia tetap bermain tenis tiga kali seminggu, untuk mengendurkan otak. "Bagi saya, main tenis sama dengan tidur siang. Itu obat mujarab," ujarnya dengan bahasa Indonesia yang lancar. Malygin memang lulusan jurusan I ndonesia di Institut Hubungan Internasional Moskow, Kementerian Luar Negeri. Sebelum menjadi dubes, ia sudah sering ke Jakarta. Indonesia di mata warga Moskow, kata Malygin, sangat populer. Lagu Indonesia Cintaku, misalnya, sangat digemari. Sebab itu, jika Malygin pulang kampung, banyak yang bertanya tentang Indonesia. Malygin kemudian menjawab diplomatis, "Lebih baik satu kali melihat daripada seribu kali mendengar." Pak Dubes itu punya dua anak, laki-laki dan perempuan. "Sesuai dengan program keluarga berencana," selorohnya. Si bungsu perempuan, lahir di Indonesia 19 tahun lalu, kini kuliah di Moskow. "Dia itu buatan Soviet di Indonesia," kelakarnya. Ia suka batik. "Kesenian yang benar-benar indah," katanya. Koleksinya ada berbagai motif. Jumlahnya? "Wah, itu rahasia duta besar."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini