JIKA dua tokoh yang sama-sama pernah memegang pimpinan tertinggi ABRI bertemu, tentulah menelurkan berita besar. Apalagi pertemuan M. Jusuf dan Sudomo, Jumat pekan lalu itu, baru pertemuan kedua sejak pasangan ini meninggalkan Departemen Hankam, Maret 1983. Dan berita besar yang ditunggu puluhan wartawan di gedung Bepeka itu adalah ini: "Aku akan menjadi wali Pak Domo nanti. Tidak pantas seorang menteri tetap hidup membujang. Kini 'kan musim hujan, dingin, jadi perlu jodoh," kata M. Jusuf dengan gayanya seperti ketika masih menhankam. Sudomo sendiri terbahak-bahak, sehingga M. Jusuf meneruskan, "Calon Pak Domo orangnya cantik, tapi namanya belum bisa diketahui. Juga dalam surat undangan nanti belum disebutkan, baru setelah akad nikah bisa diketahui." Esoknya, Sudomo dikagetkan dengan karangan bunga ucapan selamat, persis di pintu depan ruang kerjanya, di gedung Departemen Tenaga Kerja. Juga telepon yang mengucapkan selamat. "Wah, ini payah. Kemarin 'kan Pak Jusuf bergurau," kata Sudomo dengan wajah serius. Tapi gaya mbanyolnya kambuh lagi: "Tadinya sudah banyak yang ngantre, sekarang jadi bubar lagi, gara-gara berita saya mau menikah," katanya sambil terkekeh-kekeh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini