KELUARGA menteri P&K rupanya sudah mantap: tidak akan menempati
rumah dinas menteri di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. "Rumah ini
amat saya senangi," kata Ny. Irma Savitri Nugroho Notosusanto
tentang rumahnya kini di kompleks kampus UI Rawamangun. Tetapi,
tambahnya, "tiba-tiba setelah suami saya jadi menteri, banyak
orang bilang rumah ini terlalu kecil, jelek, kurang pnvacy dan
sebagainya. Sedih saya mendengarnya."
Sudah berdiam di rumah itu sejak menikah tahun 1960 wanita asli
Banyumas ini dikenal menyukai organisasi. Irma, yang masuk
Gerakan Mahasiswa Djakarta (GMD) dengan nama plonci 'Babu
Menteng' rumahnya dulu di Jalan Diponogoro, kini kantor LBH
mungkin banyak mendapat bimbingan dari seniornya: Nugroho
Notosusanto yang kelak menjadi suaminya. Nugroho ketika itu
aktif menjadi pengurus GMD dan IPMI.
Dari rumah lama itulah ibu tiga anak ini akan meneruskan
kesibukannya. Sebagai istri rektor UI ia telah mendirikan toko
yang melayani keperluan hari-hari karyawan. Dari laba usaha itu
ia memperluas kegiatan memberi bea siswa bagi anak-anak pegawai
UI golongan I dan II. "Di Senayan nanti saya Juga akan membuka
toko kelontong untuk melayani kebutuhan karyawan P&K serta
umum", katanya.
Lalu bagaimana dengan senam disko? Kebiasaan senam disko yang
pernah digiatkannya di kalangan istri dosen UI, nampaknya tak
akan ditularkan kepada nyonya-nyonya P&K. "Begitu suami saya
Jadi menteri, disko saya saja jadi telantar. Terlalu sibuk,
sih," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini