ABDURRAHMAN Wahid, 50 tahun, sudah bisa tertawa ngakak. Kamis malam pekan lalu, di Gubug Empati milik M. Quraish Shihab di kawasan Jagakarsa, berlangsung syukuran untuk kesembuhannya. Gus Dur kelihatan berseri-seri. Banyolannya yang khas sudah mulai terdengar lagi. Dan, ini penting, Ketua PB NU ini tampak lebih langsing. "Saya harus turun 30 kilo, sekarang baru turun 14 kilo," ujarnya. Bobot tubuhnya sekarang 82 kilogram. Setelah dirawat sebulan di RSCM Jakarta, usus Gus Dur "disunat" total 92 cm. "Itu masih kecil, wong dipotong tiga meter juga tak apa-apa kok," katanya lagi, lalu terkekeh-kekeh. Begitu keluar dari RSCM, Gus Dur sempat menghilang. Ke mana? "Saya ngumpet di Putri Duyung," ujarnya. Dari cottage di kawasan Ancol itu, ia ternyata sempat mengikuti jalannya Perang Teluk. Juga, "Tiga buku tentang Saddam dan Irak saya baca," kata alumnus Universitas Baghdad ini. Lalu, apa komentarnya soal perang itu? "Saddam gayanya revolusioner dan berhasil memproyeksikan perjuangan yang benar bagi rakyatnya. Sedangkan AS underestimate terhadap Irak."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini