DI Gunungkidul, Dubes Kanada untuk Indonesia, Ingrid Hall, disuguhi tiwul -- itu makanan khas yang dahulu pernah jadi makanan pokok penduduk setempat. Tentu saja di Kanada tak ada tiwul. Karena itu, Ingrid tampak serius mendengar penjelasan soal tiwul dari Dr. Oemi Haniin, dosen Fakultas Kehutanan UGM yang mendampinginya. Selain bertemu dengan tiwul, Ingrid Hall juga menemui Marini, mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM. Ia lalu bertanya, "Kalau lulus nanti, apa mau bekerja di Irian Jaya, misalnya?" Marini menyatakan siap bekerja di mana saja. "Bravo, Irian Jaya membutuhkan banyak sarjana sekarang," ujar sang dubes bersemangat. Dalam kunjungannya ke Yogyakarta pekan lalu itu, Dubes Kanada yang didampingi Menteri UPW Sulasikin Murpratomo juga mampir di Lendah, Kulonprogo. Ia dipertemukan dengan seorang wanita yang memangku jabatan lurah. Nah, Ingrid kembali bergelora. "Ini menunjukkan sejumlah upaya wanita. Saya sendiri merupakan duta besar wanita pertama di Indonesia," katanya bangga. Toh, kata Ingrid, wanita perlu kerja sama dengan pria. Contohnya, "Suami saya adalah anggota pertama Women's International Club."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini