TELEPON berdering dan Kartika Sari Soekarno jatuh sakit. "Mengapa engkau tidak berada bersama mereka di Istana," tanya teman dalam telepon, dua pekan lalu. Tentu yang ditanyakan, mengapa putri Bung karno dari Nyonya Sari Dewi itu tak berada dengan saudara-saudaranya yang lain ketlka ada upacara pemberian gelar Pahlawan Proklamator Sabtu, 8 November lalu. Kartika, kini 19 tahun, sakit, mungkin terkejut. Sebab, seperti kata ibunya, "Ia memang baru tahu upacara itu dari telepon temannya. Saya sengaja menyingkirkan segala berita dan acara televisi mengenai penganugerahan kepada Bapak. Supaya dia tak terluka hatinya." Dan itu karena mereka, Kartika dan ibunya, tak mendapat undangan. Padahal, kedua ibu dan anak itu mendapat pensiun dan tunjangan sebagai janda dan anak presiden pertama RI. Artinya, diakui resmi sebagai istri dan anak Bung Karno. Sementara itu, Guntur, sebagai anak tertua Bung Karno, ternyata, juga heran, mengapa Dewi dan anaknya tak diundang ke Istana. "Undangan resmi buat kami datang sehari sebelum upacara," tutur Guntur. Undangan memang bukan urusan keluarga, melainkan pihak protokol. Mungkin karena Kartika yang bahasa Indonesianya mulai bagus itu, dulu lebih sering di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini