Surat wasiat

SURAT wasiat muncul dalam kepala Haji Masagung ketika di Istana Merdeka diadakan upacara pengangkatan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Pahlawan Proklamator. Itu wasiat Almarhum Bung Karno yang sampai kini masih disimpannya. "Saya merencanakan menyatukan makam dwitunggal proklamator itu di suatu tempat di Bogor," kata Masagung. Dan rencana itu, konon, sesuai dengan amanat surat wasiat. Keinginan ini sudah dirundingkan Masagung dalam pertemuan mingguan dewan buku CV Masagung -- yang banyak mencetak buku Bung Karno. Hasil rundingan, wasiat menyatukan makam itu dilemparkan kembali ke masyarakat. Tapi Masagung paham, pemerintah tak bakalan mengizinkan. "Urusan kedua makam itu tidak bisa sembarangan. Pemugarannya saja melalui SK Presiden," ini bukan Masagung yang bicara, tapi Sukandarno, Direktur Urusan Kesejahteraan dan Perintis Kemerdekaan, Depsos. "Saya kira, ide Masagung itu tak mungkin dilaksanakan." Bagaimanapun, wasiat sudah dibuka. Dan bila halangan di luar kuasa Masagung, berdoa mungkin jalan yang aman -- bila memang wasiat itu otentik.