Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini adalah buntut dari penggusuran SMP 56 Jakarta oleh Pemda DKI Jakarta. Sebagai alumni (tahun 1961), Titi Qadarsih, 58 tahun, tidak mau tinggal diam. Hatinya tergerak untuk ikut berjuang. Pekan lalu hampir setiap hari Titi Qadarsih terlihat di SMP 56, ikut berhujan-hujan.
Keterlibatan Titi sebenarnya sudah sejak awal Maret lalu. Saat itu seorang teman sesama alumni memberi tahu rencana penggusuran. Saking seringnya datang ke SMP itu memberi semangat, para murid memanggilnya "eyang" (nenek) untuk Titi.
Mungkin karena itu Sutiyoso menuduhnya ada yang membekingi dalam kasus SMP 56. Tentu saja Titi menyanggah. "Harapan saya cuma satu, dari Sutiyoso keluar kata-kata 'Saya akan merenovasi sekolah ini', bukan malah menggusurnya," ujar Eyang Titi tegas. Lo, kan SMP 56 sudah lama pindah ke Jeruk Purut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo