Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Titi Qadarsih

Untuk Almamater

26 April 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Derasnya air hujan yang mengguyur Jakarta pekan lalu sepertinya tak sederas air mata haru Titi Qadarsih. Bagaimana tidak, para siswa SMP 56 yang terpaksa sekolah di luar kelas alias beratap langit basah kuyup kehu-janan. "Mereka sudah seperti tikus kehujanan," ujar Titi sedih.

Ini adalah buntut dari penggusuran SMP 56 Jakarta oleh Pemda DKI Jakarta. Sebagai alumni (tahun 1961), Titi Qadarsih, 58 tahun, tidak mau tinggal diam. Hatinya tergerak untuk ikut berjuang. Pekan lalu hampir setiap hari Titi Qadarsih terlihat di SMP 56, ikut berhujan-hujan.

Keterlibatan Titi sebenarnya sudah sejak awal Maret lalu. Saat itu seorang teman sesama alumni memberi tahu rencana penggusuran. Saking seringnya datang ke SMP itu memberi semangat, para murid memanggilnya "eyang" (nenek) untuk Titi.

Mungkin karena itu Sutiyoso menuduhnya ada yang membekingi dalam kasus SMP 56. Tentu saja Titi menyanggah. "Harapan saya cuma satu, dari Sutiyoso keluar kata-kata 'Saya akan merenovasi sekolah ini', bukan malah menggusurnya," ujar Eyang Titi tegas. Lo, kan SMP 56 sudah lama pindah ke Jeruk Purut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus