Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Repotnya, di rumahnya sendiri di Jalan Jusuf Adiwinata 14 yang berpunggungan dengan rumah Soeharto, tamu-tamu pun mulai meriung. Agar tak harus bolak-balik menyeberangi tangga terusan antara kedua rumah itu, ia biasa meminta para tamunya datang agak sore. Sebagai nyonya rumah, Tutut dikenal luwes dan ramah. Semua tamu dibujuknya untuk bersantap sebelum pergi. ”Silakan ke belakang, makan dulu,” ujarnya kepada wartawan Tempo Sukma Nugraha Loppies. Hidangan Lebaran di rumah itu ditata di atas beberapa meja bundar.
Belum cukup bolak-balik Cendana-Jusuf Adiwinata, Tutut tergopoh-gopoh harus ke rumah sakit pada hari Lebaran kedua. Pak Harto sakit karena mengalami pendarahan usus setelah menyantap ketupat, opor ayam, dan gudeg. ”Mbak Tutut yang mengantarkan ke Rumah Sakit Pertamina,” kata seorang pengawal. Ini namanya cobaan Lebaran….
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo