Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak putus akal, Ryaas mencomot satu dari 200 tongkat kayu koleksinya. ”Pakai ini saja!” kata Ketua Umum KB-PII itu. Terbuat dari kayu cokelat muda berukir naga, itulah tongkat kesayangan si tuan rumah. Mikrofon diikatkan di hulu tongkat. Eh, masih terlalu pendek. Imam terpaksa agak membungkuk agar suaranya bisa masuk ke mikrofon.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo